Pasca Pengeboman Gereja di Surabaya, Kondisi Achmad Nurhadi Kembali Pulih

Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Achmad Nurhadi, polisi yang menjadi korban dari aksi pegeboman bom bunuh diri yang dilakukan oleh sekeluarga di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jl. Ngagel Madya, Surabaya kini dikabarkan bahwa kondisinya mulai kembali pulih.

Sabtu, 19 Mei 2018, dr. Pesta Parulian selaku Kepala Humas RSUD dr Soetomo kepada wartawan mengatakan bahwa Achmad Nurhadi untuk saat ini sudah bisa berkomunikasi, dengan demikian menandakan kondisinya sudah mulai membaik. Saat pertama kali dibawa ke Rumah Sakit banyak serpihan bom melekat pada tubuh Nurhadi.

Kondisi kesehatan pasien Nurhadi pun masih harus dikontrol setiap hari. Kondisinya untuk saat ini bisa dibilang sudah membaik karena sudah berkomunikasi. Hanya tinggal dilakukan saja pemulihan kondisi fisik maupun psikisnya yang perlu memerlukan waktu yang lama, tambah dr Pesta.

Seperti yang kita ketahui, Aiptu Ahmad Nurhadi merupakan salah satu polisi yang sedang bertugas di Gereja dan berusaha menghadang dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela pada tanggal 13 Mei 2018. Berdasarkan keterangan dari para saksi tubuh Nurhadi terhempas jauh saat ledakan terjadi oleh kedua pelaku diatas sepeda motornya.

Akibat kejadian yang sudah lebih dari sepekan lalu terjadi, Pihak RSUD dr Soetomo mengumumkan bahwa ada seorang korban lagi yang meninggal dunia atas nama Giri Catur Sungkowo setelah menjalani perawatan di RS akibat luka bakar dari ledakan bom di Gereja Pantekosta, Surabaya.