Arsip Harian: Mei 18, 2018

Kenangan Evan Dimata Orang Terdekat

Evan semasa hidupnya dikenal sebagai anak yang suka menolong satu sama lain dan suka membantu jika ada teman yang ingin meminta bantuan. Hal tersebut diakui langsung oleh guru dan juga teman-teman sekolahnya saat menghadiri upacara penghormatan terakhir di Rumah Duka Adi Jasa, Surabaya.

Wali kelas Evan, Yani Hastianty mengatakan. “Evan suka menolong, terutama menolong temanya yang kurang mengerti dan paham dalam pelajaran. Evan juga anak yang bertanggung jawab”.

Selanjutnya teman Evan, Jeremy Christopher mengatakan hal serupa dengan gurunya, “Evan itu baik dan rajin. Evan juga tidak pernah menolak jika dimintaai bantuan untuk mengerjakan tugas. Apapun tugasnya jika dikerjai bersama dia, pasti akan selesai”.

Kebaikan Evan kini hanya bisa kita jadikan kenangan. Dia dan adiknya Nathan yang menjadi korban aksi bom bunuh diri akan kembali kepangkuan tuhan.

Saat kejadian pengeboman di Gereja Santa Maria Tak Bercela Evan menggandeng adiknya setelah turun dari mobil. Disisi lain pelaku pengeboman, Firman bersama dengan kakaknya, Yusuf yang membawa bom juga ikut masuk kekelingkungan Gereja menggunakan sepeda motor.

Saat Firman dan Yusuf meledakan diri, Evan dan Nathan yang dekat dengan pelaku terhempas karena ledakan bom. Evan sempat berusaha untuk bisa melindungi Nathan dari serpihan dan setelah kejadian keduanya masih sempat dibawa ke Rumah Sakit tapi tuhan berkehendak lain, keduanya pun tidak bisa diselamatkan lagi akibat ledakan tersebut.

Evan meninngal saat di Rumah Sakit setelah menderita luka bakar pada tubuhnya akibat serpihan logam. Dirinya juga menderita pendarahan dalam dan mendapatkan benturan keras sedangkan Nathan sempat bertahan  walaupun sudah banyak kehilangan darah namun pada akhirnya dirinya harus menyusul Evan setelah operasi amputasi kaki sebelah kananya pada hari Selasa, 15 Mei 2018 malam hari.

Ketegaran dan Keikhlasan Hati Wenny Melepas Kepergian Kedua Buah Hati

Wenny Angelina Hudojojo dengan hati yang tegar dan keikhlasan dirinya melepas kepergian dua buah hati tercinta, Vincencius Evan (11) dan Nathanael Ethan (8). Kedua buah hati tercintanya menjadi korban dari aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Surabaya.

Saat ibadah tutup peti Wenny hanya bisa memeluk dan mencium baju serta mainan dari kedua anaknya. Airmatanya pun terus mengalir diwajahnya dan sesekali dia terisak. Doa pun tak putus keluar dari bibirnya dengan infus yang masih terpasang ditanggannya dan mengharuskan dirinya untuk duduk dikursi roda.

Tubuhnya yang masih dipenuhi lebam dan luka akibat terkena ledakan bom, Wenny tetap menguatkan dirinya untuk tetap bisa hadir dalam ibadah tutup peti kedua putra tersayangnya, Vincencius Evan (11) dan Nathanael Ethan (8).

Penghormatan terakhir untuk kedua bocah yang tidak berdosa itu dihadiri oleh ratusan orang pelayat. Suasana haru dirumah duka pun sangat kental terasa. Ibadah tutup peti itu dibuka dengan sambutan keluarga dan doa bersama yang dipimpin oleh Romo yang berasal dari berbagai Gereja.

Setelah kata sambutan dan doa bersama, keluarga bergantian memberikan wewangian kepada kedua anak tak berdosa tersebut disusul dengan doa bersama didepan foto Evan dan Nathan sebelum meletakan barang kesayangan kedua buah hati Wenny kedalam peti.

Dengan berlinangan air mata, Wenny sendiri memilih barang yang akan dimasukan kedalam peti seperti pakaian, sepatu, buku, mainan bol dan pistol air. Dengan bantuan suami dan keluarga, Wenny berdiri di antara kedua peti anaknya, mengucapkan doa sekaligus memberikan pengampunan kepada pelaku pengeboman serta menjadikan moment ini sebagai moment terakhirnya untuk bisa melihat kedua buah hati tersayangnya.

Saat prosesi ibadah dirumah Duka Adi Jasa, Surabaya pada hari Rabu, 16 Mei 2018, Ratna Handayani selaku perwakilan keluarga mengatakan, “Wenny akhirnya bisa mengampuni pelaku pengeboman itu dan dengan hati yang rela dia menyerahkan Evan dan Nathan kepangkuan Tuhan”.

Pernyataan yang dilontarkan Wenny pun mengundang sorakan dari orang yang hadir dalam rumah duka tersebut, namun ujian untuk Wenny belum selesai pasalnya dirinya harus kembali ke Rumah Sakit untuk menjalani operasi lanjutan guna menyembuhkan lukanya.