Presiden Indonesia, Joko Widod (Jokowi) merasa khawatir dengan pelaku pengeboman yang terjadi di 3 Gereja di Surabaya yang melibatkan anak kecil. Dirinya sempat menuju tempat pengeboman dan melihat langsung lokasi pengeboman yang dianggap tidak memilik rasa keperimanusiaan.
Senin, 14 Mei 2018, di Gedung Sekar Wijayakusuma Cipayung, Jakarta Timut dan dihadapan semua Kader PKPI, Jokowi mengatakan, “Saya kadang-kadang tidak habis pikir. Kemarin melihat langsung pelaku bom yang ada ditiga lokasi yang ada di Surabaya”.
Jokowi dengan nada yang lirih mencertikan bahwa saat kejadian tersebut ada dua anak kecil berumur 12 tahun dan 9 tahun dikenakan sabuk bom. Kemudian diantar dan diturunkan oleh ayahnya setelah itu anak tersebut digandeng oleh ibunya menuju lokasi. Ditempat kejadian berbeda, dua anak lekaki dari pelaku pengeboman yang berumur 12 tahun dan 18 tahun membawa sepeda motor dan membawa bom menuju gereja lain dan meledakannya.
Dari kejadian tersebut, Jokowi meminta kepada masyarakat untuk secara bersama-sama menyadarkan aksi radikalisme dan terorisme. Aksi tersebut merupakan musuh bagi kita dan Jokowi juga mengingatkan untuk bisa menjaga diri masing-masing agar tidak mudah terpengaruh oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Jokowi juga meminta kita berdoa bersama untuk para korban bom bunuh diri di Surabaya agar bisa berlapang dada menerima musibah ini dan untuk keluarga yang ditinggalkan bisa diberikan kesabaran dan ketabahan serta semoga para korban dari aksi bom bunuh diri ini bisa diterima amal dan perbuatannya oleh Tuhan Yang Maha Esa.